Tuesday, November 3, 2015

Kisah Sujud Terakhir sang Pengantin


Tiang utama seorang muslim adalah sholat. Semua umat Islam diwajibkan untuk menunaikan sholat 5 waktu setiap hari. Diutamakan lagi, jika ia selalu sholat tepat pada waktunya dan surga lah jaminan dari Allah. Jika seseorang baik sholatnya, maka segala amal kebaikannya selama hidup,akan dilipatgandakan. Namun sebaliknya, jika seseorang baik amalnya, tetapi tidak sholat, maka hal itu akan menggugurkan amal kebaikannya selama hidup.


Salah satu kisah inspiratif ini mungkin akan membuat anda tercengang dan lebih rajin sholat. Cerita ini dikisahkan oleh seorang ulama di Arab Saudi, Syaikh Abdul Muhsin Al-Ahmad.

Kisah ini adalah sebuah kisah nyata yang terjadi di Abha, ibu kota Provinsi Asir, Arab Saudi. Kisah ini bisa juga anda saksikan dalam video yang diunggah di Islamic Tube.  Video ini menampilkan sang ustadz, Syaikh Abdul Muhsin Al-Ahmad yang sedang memberikan ceramah tentang ketaqwaan seseorang.

Dalam kisah yang beliau sampaikan, ia menceritakan seorang wanita yang dalam kondisi apapun, dia tetap memilih melaksanakan sholat tepat waktu, meski dia harus menentang kemauan ibunya. Keteguhan iman yang tinggi wanita tersebut membuatnya memilih untuk melaksanankan kewajibannya kepada Allah daripada mementingkan kebutuhan duniawi.

Inilah kisah Syaikh Abdul Muhsin Al-Ahmad,

"...Setelah melaksanakan shalat Maghrib pengantin wanita ini berhias, dia menggunakan gaun pengantin putih yang indah, dia betul-betul telah mempersiapkan dirinya untuk pesta pernikahannya. Tiba-tiba dia mendengar azan Isya sudah menggema, dia sadar kalau wudhunya telah batal.”

Dia berkata kepada ibunya, "Bu, aku mau berwudhu dan shalat Isya dulu."
Ibunya sangat terkejut, "Apa kamu sudah gila? Tamu sudah menunggumu untuk melihatmu, bagaimana dengan make-up mu? Semuanya akan terbasuh oleh air."
Ibunya menambahkan, "Aku ini ibumu, sekarang Ibu katakan jangan shalat sekarang! Demi Allah, jika kamu berwudhu sekarang, Ibu akan marah kepadamu!"

Lalu anaknya menjawab, "Demi Allah, aku tidak akan pergi dari ruangan ini, hingga aku shalat, ibu. Ibu harus tahu bahwa tidak ada kepatuhan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Allah!"

Lalu ibunya menimpali, " Apa yang akan dikatakan tamu-tamu kita tentang dirimu ketika kamu tampil nanti dalam pesta pernikahanmu tanpa make-up? Kamu pasti tidak lagi terlihat cantik di mata mereka! Mereka akan mengolok-olok dirimu !"

Anak perempuannya itu berkata dengan tersenyum, "Apakah Ibu takut karena aku tidak terlihat cantik di mata makhluk (manusia)? Bagaimana dengan Penciptaku (Allah)? Yang aku takuti adalah jika dengan sebab kehilangan shalat, aku tidak akan tampak cantik di mata Allah."

Selanjutnya, pengantin ini pun berwudhu dan seluruh make-upnya terbasuh tanpa sisa. Namun, hal itu tidak menjadi masalah baginya karena kesucian untuk sholat dan menghadap kepada Allah lebih penting baginya daripada apapun.
Kemudian, pengantin ini memulai sholatnya. Pada saat dia bersujud dalam sholatnya, ternyata itulah sujudnya yang terakhir kali.

Pengantin wanita ini telah meninggal dalam sujudnya dan itu adalah akhir yang indah. Wafat dengan keadaan bersujud di hadapan Pencipta-nya.

Betapa akhir yang luar biasa bagi seorang Muslimah yang teguh untuk mematuhi Tuhannya! Ia telah menjadikan Allah dan ketaatan kepada-Nya sebagai prioritas pertama, tutup Syaikh Abdul Muhsin Al-Ahmad.


0 comments

Post a Comment