Wednesday, June 22, 2016

WAJIB KALIAN SHARE JIKA SAYANG AYAHMU..!!! INILAH RAHASIA BESAR SEORANG AYAH YANG TIDAK DI KETAHUI ANAKNYA....

Mungkin ibu lebih sering menelpon untuk bertanya kondisiku setiap hari, namun apakah aku tahu, kalau sesungguhnya ayahlah yang mengingatkan ibu untuk meneleponku?


Semasa kecil, ibukulah yang seringkali menggendongku. Namun apakah aku tau kalau saat ayah pulang bekerja dengan wajah yang letih ayahlah yang selalu bertanya apa yang aku lakukan seharian, walaupun beliau tidak ajukan pertanyaan langsung kepadaku lantaran karena sangat letihnya mencari nafkah serta melihatku terlelap dalam tidur nyeny4kku.

Waktu aku sakit demam, ayah membent4kku “Sudah diberitahu, Jangan minum es! ” Lalu aku mer3ngut menjauhi ayahku serta menangis didepan ibu. Tapi apakah aku tahu kalau ayahlah yang kuatir dengan kondisiku, hingga beliau cuma dapat mengg!g!t bibir menahan kes4kitanku.

Ketika aku remaja, saya memohon izin untuk keluar malam. Ayah dengan tegas berkata “Tidak boleh! ”Sadarkah aku, kalau ayahku cuma ingin melindungi aku, beliau lebih tahu dunia luar, dibanding aku bahkan juga ibuku? Lantaran untuk ayah, aku yaitu suatu hal yang begitu berharga. Waktu aku telah dipercayai olehnya, ayah juga melongg4rkan peraturannya.

Maka terkadang aku tidak mematuhi kepercayaannya. Ayahlah yang setia menunggu aku diruang tamu dengan rasa begitu cemas, bahkan juga hingga menyuruh ibu untuk meng0ntak beberapa temannya untuk bertanya kondisiku, ''dimana, serta sedang apa aku di luar sana. '' Setelah aku dewasa, walaupun ibu yang mengantar aku ke sekolah untuk belajar, namun tahukah aku, kalau ayahlah yang berkata : Ibu, temanilah anakmu, aku pergi mencari nafkah dulu buat kita bersama.

Sewaktu saya merengek memerlukan ini – itu, untuk kepentingan kuliahku, ayah cuma mengerutkan dahi, tanpa menolak, beliau memenuhinya, serta hanya memikirkan, kemana saya harus mencari uang penambahan, walau sebenarnya gajiku pas-pasan serta sudah tidak ada lagi tempat untuk meminjam.

Sementara aku berjaya. Ayah yaitu orang pertama yang berdiri serta bertepuk tangan untukku. Ayahlah yang mengabari sanak saudara, ''anakku sekarang sukses. '' Walaupun terkadang aku hanya dapat membelikan baju koko itu pun cuma setahun sekali. Ayah akan tersenyum dengan bangga.

0 comments

Post a Comment